TOPMETRO.NEWS – Pegawai Kementerian Keuangan dilaporkan sudah 7 orang meninggal dunia. 3 orang diantaranya dinyatakan positif terjangkit virus Corona atau Covid-19. Sedangkan 4 orang lainnya belum diketahui penyebabnya. Namun empat anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani itu dimakamkan dengan prosedur pasien Corona.
Kabar ini disampaikan Rahayu Puspasari, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan seperti disiarkan Pojoksatu yang dikutip dari detik, Sabtu (25/4/2020).
Pegawai Kementerian Keuangan, Positif 3 Orang
“Berdasarkan database kami terdapat total 7 orang meninggal, yaitu 3 orang meninggal berstatus positive COVID-19, 4 orang meninggal tidak berstatus positif COVID-19 namun dimakamkan menggunakan protokol pemakaman COVID-19,” kata Rahayu.
Pegawai Kemenkeu yang meninggal dunia karena Covid-19, 1 orang bekerja di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan 2 orang di Direktorat Jenderal Pakai.
1 Orang di Keluarga BPPK
Sedangkan 4 lainnya yang tidak dinyatakan meninggal dalam keadaan positif Corona, 1 orang di Direktorat Jenderal Pajak, 1 orang di Sekretariat Jenderal, 1 orang di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dan 1 orang di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
artikel untuk Anda | Untung Ada TNI, Bersama Warga, NKRI Utuh Terjaga
Rahayu mengaku tidak mengetahui apakah 4 orang itu berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Covid-19.
Belum Punya Info Detail
“Saya tidak memiliki info detailnya karena yang terdaftar di gugus tugas penanganan Covid-19 adalah yang Covid-19 positif dan yang dimakamkan menggunakan protokol Covid-19,” pungkasnya.
BACA SELENGKAPNYA | Virus Corona, Menperin: ”Momentum RI Bangun Industri Alat Kesehatan”
Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, industri alat kesehatan, saatnya Indonesia berpikir untuk membangunnya.
Ini dikatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Katanya kini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk membangun sektor industri alat kesehatan dan farmasi yang mampu memproduksi ventilator sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Presiden telah mendorong agar Indonesia dalam jangka menengah dan panjang harus menjadi negara yang mandiri di sektor kesehatan dan kemampuan memproduksi ventilator merupakan salah satu prasyaratnya,” ungkap Agus dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Agus menambahkan, sektor industri sedang melakukan refocusing untuk membantu upaya pemerintah dalam memperkuat sektor industri yang masuk dalam kategori high demand seperti alat kesehatan, obat-obatan dan vitamin.
reporter | jeremitaran
sumber | pojoksatu